Gema nada beralun gempita menghiasi lapangan parade yang ditempati ribuan praja yang dikukuhkan. Upacara yang yang sakral ini diikuti oleh tidak kurang seribulimaratus praja yang duduk di tingkat empat. Terasa khidmat. Terasa berbeda. Memang dapat diakui pengukuhan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak Muda Praja, Tidak Madya praja, dan tidak pula Nindya Praja yang memainkan instrumen drumband dalam pengukuhan kali ini. Namun, wasana praja lah yang memainkan alat-alat musik tersebut. Hal ini dikarenakan adanya cuti yang diberikan kepada madya praja, sehingga wasana praja lah yang mengiringi angkatan mereka sendiri saat pengukuhan dilaksanakan. Meski harus kembali ‘terjun’, personil drumband Gita Abdi Praja angkatan XVIII terlihat antusias dalam memainkan ritme lagu demi lagu secara serempak.
Namun keriuhan pengukuhan pamong praja muda angkatan XVIII tadi menyisakan permasalahan panjang. Usai acara pengukuhan dan kembalinya madya praja dari cuti, terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaan latihan drumband Gita Abdi Praja. Ini dikarenakan oleh banyaknya alat yang rusak, bahkan hilang setelah pelaksanaan acara pengukuhan. Selain factor usia yang telah tua dan ada beberapa bagian instrumen yang tidak diketemukan, disinyalir kurangnya kontrol serta kecerobohan dalam memainkan alat pun ambil bagian dalam kasus tersebut. Seusai pengukuhan, alat-alat GAP memang disimpan di dalam ruang pengasuhan tetapi saat pendataan kembali, kondisinya sudah berbeda. Hal ini tentu membuat kecewa pelatih dan anggota drumband GAP angkatan XIX yang baru saja selesai melaksanakan cuti di daerah. Walau demikian para personil drumband GAP tetap melaksanakan latihan dengan alat yang masih berfungsi dengan baik. Keadaan ini juga tidak mengurangi motivasi para anggota GAP , mereka tetap bersemangat latihan. Kecintaan terhadap drumband GAP, memotivasi mereka untuk terus berlatih, berlatih, dan berlatih.
Hasilnya, pada pengukuhan muda praja angkatan XX drumband GAP angkatan XIX pun mengiringi jalannya acara. Oleh karena itu setelah acara pengukuhan yang berjalan lancar, upaya-upaya perubahan mendasar sebaiknya dilakukan. Terpetik kabar bahwa Bagian Minat dan Bakat sedang mengusahakan sekuat tenaga agar alat-alat drumband yang lama dapat diganti dengan alat-alat baru. Kabar ini tentu menggembirakan kita semua, tak pelak kita pun turut berdoa semoga pihak lembaga dapat merespon hal ini dengan cepat supaya para anggota drumband GAP dapat berlatih secara maksimal serta dapat memberikan persembahan terbaik bagi lembaga tercinta IPDN ini. Sehingga tidak hanya civitas akademika IPDN saja yang dapat menikmati alunan nada drumband Gita Abdi Praja, namun juga masyarakat umum diharapkan dapat berbangga hati melihat kreativitas praja IPDN dalam memainkan alat-alat music yang terintegrasi dengan ritme dan tempo apik serta slogan ini dapat membahana ke seluruh semesta…
Satu sikap, satu suara: Gita Abdi Praja!**text:iva_edited by: 19.0417
Tidak ada komentar:
Posting Komentar